LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PEMULIAAN TANAMAN
ini laporan yang saya buat untuk praktikum DPT beberapa minggu yang lalu, semoga bermanfaat..
ACARA VI. DESKRIPSI VARIETAS
Tanggal Praktikum : 18 Oktober 2013
Nama : Nurma Hudda Fauzaniar
NIM :
A1L012174
Nama Partner : 1. Ghanni Prabawati
2. Annisa Difani
3. Lucky Trilaksono
4. Subhan Hasan
5. M. Munfaqih
Rombongan : D2
Asisten :
Fathia Fidyasari
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penggunaan varietas unggul untuk meningkatkan produksi
tanaman merupakan usaha yang paling mudah diserap oleh petani. Semakin
banyak varietas yang beredar di kalangan petani, diharapkan peningkatan
produksi tanaman dapat terjamin. Penyebaran masing-masing varietas
unggul bervariasi tergantung keunggulannya, daya adaptasi dan selera konsumen
terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh setiap varietas.
Penggunaan varietas unggul harus disertai tersedianya benih
yang bermutu tinggi yang dalam penyediaannya ditempuh dengan penerapan sistem
sertifikasi. Dalam kegiatan sertifikasi, kegiatan pkoknya adalah
menilai kemurnian benih secara genetis melalui sifat morfologi yang
nampak. Untuk itu deskripsi carietas yang berisi sifat-sifat
morfologis dapat membantu untuk menilai kemurnian benih. Oleh karena
itu, sangat diperlukan adanya pemahaman yang baik mengenai sifat0sifat
morfologi yang disajikan dalam deskripsi tanaman.
Deskripsi merupakan suatu panduan yang menyajikan sejarah
asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama
utama serta anjuran tanam. Sifat-sifat morfologi yang disajikan dalam
deskripsi sehingga sebagian besar merupakan sifat yang diatur secara
kuantitatif sehingga penampilannya dapat menimbulkan variasi
fisik. Variasi tersebut dapat terjadi pada seua varietas terutama
apabila ditanam pada lokasi dan musil tanam yang berbeda.
Kegiatan pendiskripsian
mengenai sifat tanaman penting karena semakin beragamnya jenis atau varietas
dari suatu tanaman. Selain itu, adanya deskripsi tanaman akan memudahkan para
pemulia tanaman dalam merakit varietas-varietas yang baru karena data tentang
sifat yang diperlukan telah tersedia. Pendeskripsian mengenai suatu varietas
dari suatu jenis tanaman sangat penting diketahui sebelum melakukan tindakan
selanjutnya pada bidang pemuliaan tanaman.
B.
Tujuan
Untuk mengetahui deskripsi dari
masing-masing tanaman.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Deskripsi varietas merupakan suatu
panduan untuk menyajikan sejarah asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi
ketahanan terhadap penyakit dan hama serta anjuran tanam Sifat-sifat morfologis
yang dideskripsikan sebagian besar merupakan sifat yang diatur secara
kuantitatif sehingga penampilannya dapat menimbulkan variasi fisik. Variasi
fisik terjadi pada semua varietas terutama jika ditanam pada lokasi dan musim
tanam yang berbeda. (Soemedi, 1982).
Penelitian di bidang pemuliaan
tanaman dikatakan berhasil, apabila diperoleh produk akhir, yaitu adanya
pelepasan varietas unggul baru. Sejak tahun 1971 Pemerintah telah mengambil
kebijaksanaan mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah
perbenihan yakni dengan dibentuknya Badan Benih Nasional atau BBN yang berada
dalam lingkup Departemen Pertanian dan bertanggung jawab kepada Menteri
Pertanian. Dalam susunan organisasi BBN ini antara lain dibentuk Tim Penilai
dan Pelepas Varietas. Dalam kaitan ini pada tahun 1992 diberlakukan Undang
Undang Nomor 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman di mana pengaturan
pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995
(Sucipto, 1993).
Di sini antara lain ditegaskan bahwa dalam
pelepasan varietas diperlukan berbagai kebutuhan kelembagaan, syarat-syarat dan
prosedur pelepasan varietas. Dalam tulisan ini akan disampaikan kepada para
pemulia suatu kajian tentang prosedur dan syarat-syarat dan prosedur pelepasan
varietas. Dalam tulisan ini akan disampaikan kepada para pemulia suatu kajian
tentang prosedur dan syarat-syarat pelepasan varietas untuk dapat dipenuhi pada
waktu pengajuan usulan dan pembahasan oleh Tim Penilai dan Pelepas Varietas,
sehingga apa yang menjadi tujuan dapat berjalan lancer (Sucipto, 1993).
Tanaman padi termasuk golongan
tanaman setahun/semusim. Bentuk batangnya bulat dan berongga, daunnya memanjang
seperti pita yang terdiri pada ruas-ruas batang dan mempunyai sebuah malai yang
terdapat pada ujung batang (Deptan, 1983).
Pengetahuan perihal aspek botani
dari suatu tanaman merupakan hal yang amat penting dalam usaha perbaikan
tanaman, baik untuk sifat kuantitatif maupun kualitatif. Pengetahuan data
morfologi amat berguna dalam program pemuliaan. Salah satu tujuan penting dalam
program pemuliaan ialah hasil biji yang tinggi (BPPP, 1988).
Penggunaan varietas unggul untuk
meningkatkan produksi tanaman usaha adalah yang paling mudah diserap petani
dewasa ini. Penggunaan varietas unggul harus disertai dengan tersedianya benih
bermutu tinggi yang dinilai secara genetis melalui sifat morfologi yang tampak.
Untuk itu deskripsi variasi yang berisi sifat-sifat morfologis dapat membantu
untuk menilai kemurnian benih. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya
pemahaman yang baik mengenai sifat morfologi yang disajikan dalam deskripsi
tanaman. (BPPP, 1988).
Untuk mepertahankan kemurnian perlu
dipelajari sifat-saifat morfolgis tanaman tersebut seperti tipe tumbuh, warna
hipokotil, warna bunga, warna bulu, umur berbunga, dan sifat kuantitatif.
Identifikasi varietas unggul adalah suatu teknik untuk menentukan kebenaran
suatu varietas unggul seperti yang dimaksudkan (Liptan ,2000).
Untuk memperoleh keseragaman pada tanaman padi
maka perlu diketahui sifat-sifat bagian-bagian tanaman padi. Beberapa bagian
penting tanaman padi yang dapat dipergunakan untuk membedakan antar varietas
satu dengan yang lainnya antara lain (Soemedi, 1982):
1. Habitus
(bentuk tanaman) : dapat tinggi atau pendek, tegak atau terserak.
2. Anakan
: dapat banyak, sedang atau sedikit.
3. Pangkal
batang : ada yang bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
4. Batang
: ada yang berwarna, bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.
5. Daun
bendera : ada yang tegak atau membentuk sudut dan ada pula yang mendatar atau
terkulai.
6. Bulir
: ada yang berdiri tegak atau terkulai dan ada pula yang terserak atau tidak
terserak.
7. Gabah
: dapat dibedakan menjadi besar, sedang atau kecil; panjang, sedang atau
pendek; berbulu atau tidak; ujungnya berwarna atau tidak.
8. Beras
: ada yang besar, sedang atau kecil; panjang, sedang atau pendek.
Varietas yang dipilih oleh petani sebaiknya yang
paling menguntungkan. Petani juga harus jeli dalam penentuan lokasi penanaman
karena setiap varietas adalah spesifik dimana dapat menghasilkan produksi
optimal jika ditanam di daerah geografis yang sesuai (Ardianto,2004)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Alat
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: Penggaris/meteran, busur derajat,
alat tulis dan lembar pengamatan
B.
Bahan
Bahan
yang digunakan yaitu tanaman padi berbagai varietas.
C.
Prosedur Kerja
1. Tanaman
padi dari varietas tertentu diamati dan diukur sifat-sifatnya
2. Data
yang diperoleh dicatat dalam lembar pengamatan.
3. Diberi
kesimpulan tentang deskripsi varietas padi tersebut.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
Deskripsi
Padi Varietas Danau Tempe
No.
|
Kategori
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Asal
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Warna kaki
Warna batang
Posisi daun
Posisi daun bendera
Umur tanaman
|
Persilangan IR83/Carreon/B98lk
Tegak. Sudut yang terbentuk 20o
55 cm
Hijau muda
Hijau
Tegak. Sudut yang terbentuk 5o
Tegak. Sudut yang terbentuk 20o
50 hari
|
Tanaman padi varietas
Danau Tempe yang berumur 50 hari memiliki bentuk, posisi daun dan posisi daun
bendera yang tegak dengan tinggi 55 cm, warna kaki hijau muda serta warna
batang hijau
B.
Pembahasan
Deskripsi varietas merupakan suatu panduan untuk
menyajikan sejarah asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap
penyakit dan hama serta anjuran tanam Sifat-sifat morfologis yang
dideskripsikan sebagian besar merupakan sifat yang diatur secara kuantitatif
sehingga penampilannya dapat menimbulkan variasi fisik. Variasi fisik terjadi
pada semua varietas terutama jika ditanam pada lokasi dan musim tanam yang
berbeda. (Soemedi, 1982).
Deskripsi merupakan suatu panduan yang menyajikan sejarah
asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama
utama serta anjuran tanam. Sifat-sifat morfologi yang disajikan dalam deskripsi
sehingga sebagian besar merupakan sifat yang diatur secara kuantitatif sehingga
penampilannya dapat menimbulkan variasi fisik.
Variasi tersebut dapat terjadi pada seua varietas terutama apabila
ditanam pada lokasi dan musil tanam yang berbeda.
Kegiatan pendiskripsian
mengenai sifat tanaman penting karena semakin beragamnya jenis atau varietas
dari suatu tanaman. Selain itu, adanya deskripsi tanaman akan memudahkan para
pemulia tanaman dalam merakit varietas-varietas yang baru karena data tentang
sifat yang diperlukan telah tersedia. Pendeskripsian mengenai suatu varietas
dari suatu jenis tanaman sangat penting diketahui sebelum melakukan tindakan
selanjutnya pada bidang pemuliaan tanaman.
Penelitian di bidang
pemuliaan tanaman dikatakan berhasil, apabila diperoleh produk akhir, yaitu
adanya pelepasan varietas unggul baru. Sejak tahun 1971 Pemerintah telah mengambil
kebijaksanaan mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah
perbenihan yakni dengan dibentuknya Badan Benih Nasional atau BBN yang berada
dalam lingkup Departemen Pertanian dan bertanggung jawab kepada Menteri
Pertanian. Dalam susunan organisasi BBN ini antara lain dibentuk Tim Penilai
dan Pelepas Varietas. Dalam kaitan ini pada tahun 1992 diberlakukan Undang
Undang Nomor 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman di mana pengaturan
pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995
(Sucipto, 1993).
Tanaman padi mempunyai syarat tumbuh yang sesuai dengan
keadaan alam di negara kita, diantaranya:
1 1. Padi
menghendaki iklim tropik atau sub-tropik
2. Tanaman
padi umumnya membutuhkan banyak air.
3. Keadaan
tanah yang subur.
Selain itu juga tanaman padi mudah ditanam, baik di lahan
persawahan maupun perladangan. Hasil panenan dari tanaman padi pun relatif
lebih tahan lama disimpan.
Bagian-bagian dari tanaman padi terdiri atas :
1. Biji
Dalam butir gabah, maka kita akan melihat sebagian besar
terdiri atas putih lembaga, yang kita kena sebagai butir beras. Dibagian bawah
agak kesamping dari butir ini terdapat dalam sebuah lekuk lembaga biji. Letak
lembaga ini sama sisi dengan pangkal sekam mahkota yang terbesar. Hipokotil
dari lembaga terletak ditengah-tengah. Pada ujungnya terdapat titik tumbuh yang
kemudian tumbuh menjadi batang dan daun. Titik tumbuh ini terhalang oleh
sepasang daun yang masih muda dan kedua bagian itu semuanya tertutup oleh
pelepah lembaga.
2. Akar
Setelah lembaga tumbuh, akar tunggang yang terjadi dari
akar lembaga terus masuk kedalam tanah. Dalam suatu penelitian akar tunggang
padi dapat masuk ke tanah sedalam 50-60 cm, sedang akar serabutnya tumbuh rata
dan hanya beberapa cm didalam tanah.
3. Batang
Batang padi berbuku-buka dan beruas-ruas. Ruas-ruas ini
kosong hanya dibagian atas dekat pada buku terdapat empulur yang lembut dan
berwarna putih. Ruas-ruas ini panjangnya tidak sama, jumlahnya rata-rata tujuh
ruas dan ruas yang teratas adalah yang paling panjang dan besar. Semakin
kebawah semakin pendek dan mengecil. Ada yang bergaris-garis merah atau
lembayung. Batang padi berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Pada mumnya yang
berumur panjang lebih tinggi dan yang berumur pendek rata-rata antara 80-120 cm
dan paling tinggi 150 cm.
4. Daun
Daun padi terdiri atas pelepah daun yang membalut batang
dan helai daun. Diantara bagian ini terdapat lidah daun, dan disisinya terdapat telinga daun, sedangan
pelepah dan helai daun berupa sendi. Daun yang masih muda mula-mula menggulung
dan kemudian berangsur-angsur berkembang Mula-mula helai daun berdirinya tegak
kemudian berangsur-angsur miring. Lebar dan panjang helai daun tergantung
dari golongan cereh. Daun yang keluarnya
terakhir disebut dengan daun bendera. Umumnya daun no tiga dan di bagian atas
yang terpanjang.
5. Bunga
Bunga padi adalah bunga serangkai yang berbentuk malai.
Tangkai bunga sebenarnya adalah ruas batang yang terakhir yang dikanan kirinya
bercabang-cabang, pada cabang-cabang ini terdapat bunga-bunga yang tersusun
sebagai butir yang berbunga tunggal. Golong Daun bendera membalut tangkai bunga
bagian bawah. Panjang malai bermacam-macam tergantung dari jenisnya. Panjangnya
12-15 cm tergolong pendek, 15-25 cm tergolong sedang, dan yang tergolong
panjang mempunyai panjang 25-35 cm.
6. Buah
Bunga padi masak kurang lebih 40 hari setelah bungna
keluar. Bagian yang disebut beras sebenarnya adalah putih lembaga (endosperm)
yang erat terbalut oleh kulit ari. Lembaga yang kecil itu sebenarnya terdiri
atas kulit biji dan dinding
Dari hasil pengamatan terhadap padi varietas Danau Tempe
yang kelompok kami lakukan, diperoleh data sebagai berikut:
No.
|
Kategori
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
Asal
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Warna kaki
Warna batang
Posisi daun
Posisi daun bendera
Umur tanaman
|
Persilangan IR83/Carreon/B98lk
Tegak. Sudut yang terbentuk 20o
55 cm
Hijau muda
Hijau
Tegak. Sudut yang terbentuk 5o
Tegak. Sudut yang terbentuk 20o
50 hari
|
Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan,
deskrisi padi varietas Danau Tempe adalah:
Nama
varietas : Danau Tempe
Tahun : 1991
Tetua :
persilanganIR83/Carreon/B98lk
Rataan
hasil : 3,0-5,0 t/ha gabah
bersih
Golongan
: cere
Umur : 110-135 hari
Bentuk
tanaman : tegak sampai intermediate
Tinggi
tanaman : 110-115 cm
Anakan
produktif : sedang
Warna
kaki : ungu
Warna
batang :ungu bergaris
warna
lidah daun : tidak berwarna tapi tepinya
ungu
muka
daun : kasar
posisi
daun : tegak sampai miring
daun
bendera : miring mendatar
warna
gabah : kuning agak kusam
kerontokan : cukup tahan
kerebahan
: cukup tahan
bobot
1000 butir :28,0 gram
ketahanan
terhadap hama: peka wereng coklat
ketahanan
terhadap penyakit: tahan blas daun dan blas leher.
Contoh deskripsi varietas untuk tanaman lain sebagai
berikut:
Deskripsi tanaman kacang hijau varietas Camar
Nama
varietas : Camar
Tahun : 1991
Tetua : iradiasi gamma dosis 0,1
kgy pada varietas Manyar
Potensi
hasil : 1,0-2,0 ton/ha biji
bersih
Nomor
galur : MI-5/Psj
Warna
hipokotil : hijau
Warna
epikotil : hijau
Warna
daun : hijau muda
Warna
bunga : kuning
Warna
polong tua : hitam
Warna
biji : hijau mengkilat
Umur
bunga : 32 hari
Umur
matang : 60 hari
Tinggi
tanamn : 56 cm
Bobot
1000 biji : 30 gram
Ukuran
biji : kecil
Bentuk
tanaman : determiate
Letak
polong : di atas kanopi
Sifat
polong : tidak mudah pecah
Ketahanan
terhadap penyakit : tahan terhadap bercak coklat (Cercospora Sp.), cukup tahan penyakit kudis
Deskripsi kedelai varietas Dempo
Nama
varietas : Dempo
Kategori : varietas lokal
Tahun : 1984
Tetua : galur murni varietas
Amerikana, introduksi dari Kolumbia (AS)
Nomor
induk : 1400/B
Warna
hipokotil : ungu
Warna
bulu : cokelat tua
Warna
bunga : ungu
Warna
biji : kuning
Warna
hilum : hitam
Tipe
tumbuh : determinit
Umur
berbunga : +- 40 hari
Umur
matang : 90-95 hari
Tinggi
tanaman : 45-60 cm
Bobot
1000 bij : 12 – 13 gram
Sifat-sifat
lain : tahan rebah
BAB V
KESIMPULAN
1.
Deskripsi
suatu tanaman perlu diketahui untuk membantu menilai kemurnian benih serta
memudahkan menentukan lingkungan untuk dibudidayakan sehingga tanaman tersebut
dapat tumbuh dengan baik serta mampu
meningkatkan hasil produksi.
2.
Adanya
pengaruh lingkungan (seperti musim tanam dan lokasi) menyebabkan terjadinya
variasi fisik sehingga sifat yang tampak dapat tidak sesuai dengan literatur
deskripsi yang dapat mempersulit penilaian kemurnian benih.
3.
Tanaman
padi yang diamati memiliki sifat sebagai berikut : Tanaman padi varietas Danau
Tempe yang berumur 50 hari memiliki bentuk, posisi daun dan posisi daun bendera
yang tegak dengan tinggi 55 cm, warna kaki hijau muda serta warna batang hijau
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Tuhana Taufiq dan Novo Indarto. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kedelai Kacang Hijau Kacang
Panjang. Absolut.Yogyakarta.
Balai Penelitian Pengembangan Pertanian. 1985. Kedelai. BPPTP: Bogor
Lembar Informasi Pertanian (Liptan) IP2TP Mataram. 2000. Kedelai Varietas Unggul Baru. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi
Pertanian Mataram. Mataram.
Sekretariat Badan Pengendali Bimas. 1988. Pedoman Pembenihan Seri I Kumpulan Deskripsi Padi yang Dianjurkan
Departemen Pertanian. Departemen Pertanian ; Jakarta
Soemedi. 1982.
Pedoman Bercocok Tanam Padi. UNSOED ; Purwokerto
AAK. 2006. Budidaya
Tanaman Padi.Yogyakarta: Kanisius.
Anonim. 2009. Deskripsi
Padi Sawah Varietas Danau Tempe. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian
Departemen Pertanian: Jawa Barat. (on-line). http://www.pertanian.web.id/index.php?
padi&id=82:silugonggo&format=pdf. Diakses tanggal 27 Desember 2011
Makmur, A. 1985. Pengantar
Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Bina Aksara
Soenarto. 1997. Pemuliaan
Tanaman. Semarang:IKIP Semarang Press
Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2009. Teknik Pemuliaan Tanaman. Bogor: Bagian
Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hotikultura IPB
Wels, James R. 1981.
Dasar-dasar Denetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga